
UMK News - Desa Malahayu, Kecamatan Banjarharjo, tak hanya memiliki keindahan Waduk Malahayu dan keunikan kerajinan gerabahnya. Berkat tangan kreatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan), desa di timur Brebes itu kini mulai bergerak menuju desa modern yang ramah lingkungan sekaligus melek digital.
Melalui program bertema “Desa Go Digital dan Pengelolaan Sampah Kreatif”, Kelompok KKN 58 berhasil menggabungkan dua isu penting: mengatasi permasalahan sampah rumah tangga dan meningkatkan daya saing UMKM lokal melalui pemanfaatan teknologi.
Ketua Kelompok, Satria Putra Andrian, menjelaskan bahwa di sektor lingkungan, mahasiswa memulai perubahan dari hal sederhana: edukasi pemilahan sampah organik dan anorganik yang menyasar warga hingga pelajar SD dan SMP. Edukasi itu tak berhenti pada teori — mahasiswa juga mengajak warga membuat eco-enzym dari limbah dapur, mengembangkan bank sampah, memasang papan informasi pengelolaan limbah, hingga membudidayakan maggot (larva BSF) sebagai pengurai sampah organik.
“Kami ingin kebiasaan ini tertanam dan berlanjut meski KKN sudah selesai. Kalau kesadaran sudah tumbuh, lingkungan akan terjaga,” tutur Satria, Jumat (8/8/2025).
Tak hanya fokus pada lingkungan, kelompok KKN ini juga bergerak di bidang ekonomi kreatif. Ratusan pelaku UMKM setempat dibimbing agar mampu bersaing di era digital. Mulai dari pelatihan pembuatan profil usaha di Google Maps, penggunaan QRIS untuk transaksi cashless, hingga teknik foto produk dan strategi promosi di media sosial.
Antusiasme warga terlihat jelas. Banyak pelaku usaha yang sebelumnya hanya mengandalkan promosi mulut ke mulut kini mulai percaya diri menampilkan produknya di platform digital. Apalagi Desa Malahayu memiliki potensi besar — dari wisata Waduk Malahayu yang sarat sejarah, kerajinan gerabah dan keramik hias, hingga pertanian terasering dan ternak sapi Jabres yang menjadi ikon lokal.
“Inovasi itu tidak harus lahir dari kota besar. Dari desa pun bisa muncul gagasan besar, selama ada kemauan belajar dan dukungan bersama,” tambah Satria.
Program KKN UM Kuningan di Malahayu ini mendapat apresiasi dari pemerintah desa dan pelaku UMKM setempat. Mereka menilai, langkah mahasiswa tidak hanya memberi pengetahuan baru, tetapi juga meninggalkan sistem yang bisa dilanjutkan warga.
Dengan dua fokus utama — lingkungan yang bersih dan UMKM yang go digital — Desa Malahayu kini melangkah menuju masa depan yang lebih mandiri, kreatif, dan berkelanjutan.