
UMK News - Bentarsari, 1 Agustus 2025 — Malam itu, selepas azan Magrib berkumandang, suasana Desa Bentarsari dipenuhi lantunan shalawat yang mengalun syahdu dari Masjid Sawanggati. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kuningan tampak larut dalam kegiatan Maulid Diba atau yang akrab disebut Debaan oleh warga setempat.
Dipandu oleh Kang Ube, pimpinan pondok pesantren di desa tersebut, Debaan menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguatan spiritual bagi masyarakat. Duduk bersila di antara para santri dan jamaah, mahasiswa menyimak setiap bait pujian kepada Nabi Muhammad SAW dengan khidmat. Bagi mereka, ini bukan sekadar kegiatan keagamaan, melainkan momen memahami tradisi yang telah menjadi denyut nadi kehidupan desa.
“Kami merasa disambut sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Bentarsari. Tradisi seperti ini memberi pelajaran tentang makna kebersamaan yang sesungguhnya,” ungkap salah satu mahasiswa peserta KKN.
Usai kegiatan Debaan, ikatan kebersamaan semakin terjalin ketika mahasiswa mengadakan Yasinan bersama di posko KKN selepas salat Isya. Meski sederhana, kegiatan ini menjadi ruang penguat spiritualitas dan mempererat hubungan antarmahasiswa. Doa yang dipanjatkan bersama terasa hangat, seakan mengikat mereka dalam satu ikatan keluarga.
Pengalaman ini menjadi pengingat bahwa KKN bukan hanya tentang menjalankan program kerja, tetapi juga kesempatan untuk menyelami kearifan lokal dan menghargai nilai-nilai yang telah diwariskan turun-temurun. Dari Debaan hingga Yasinan, mahasiswa belajar bahwa ilmu sejati lahir dari perpaduan antara pengetahuan akademis dan hikmah yang tertanam dalam kehidupan masyarakat. (TS)